BELAJAR DARI PANDEMI COVID-19

 BELAJAR DARI PANDEMI COVID-19


Sebagai awal tahun 2020 ada sexual virus yang berawal dari negara China kota Wuhan yang ditemukan akhir tahun 2019 dan menyebar pada awal tahun 2020,semenjak terjadinya covid-19 semua negara melakukan yang namanya lockdown untuk mencegahnya penyebaran virus Corona.Di Indonesia sendiri,diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah adanya penyebaran virus ini.Dan kami belajar yang dari virus itu adalah 

1.Kumpul Keluarga 

Menjadi lebih banyak menghabiskan waktu bersama kalurga dan dapat melakukan aktivitas seperti menyiapkan makanan atau bersantai bersama. 

Kebiasaan baru diera Covid-19 bisa memberikan waktu bersama keluarga dan juga bekerja di rumah danemiliki waktu yang banyak dengan keluarga. 

2.pakai masker 

Sebelum pandemi semua orang tidak mengunakan masker disaat sedang sakit seperti flu dan batuk,namun berbeda dengan saat ini mereka mengunakan masker saat terkena sakit flu atau batuk dan terkadang ada yang lebih ketakutan akan terkena Covid-19 jika seorang yang sedang sakit flu atau batuk mereka akan menjauh dari orang itu. 

3.Kurangi perjalanan pesawat 

Maskapai penerbangan adalah salah satu industri yang paling banyak di kunjungi orang dikarnakan Mereka akan pergi ke negara lain atau berlibur,namun berubah saat adanya Covid-19 mereka lebih baik diam dirumah dan tidak pergi ke negara lain karena takut akan terkena Covid-19 dan saat ada pandemi Covid-19 maskapai penerbangan juga turun darastis 70 Persen lebih sedikit di tahun 2019. 

4.Kurangi pengendara pribadi dan membeli produk lokal 

Saat sebelum pademi banyak yang menggunakan kendaraan pribadi untuk pergi bekerja dan berpergian dan saat sebelum masa pandemi lebih sering macet pergi kemana mana dan saat adanya pandemi mereka lebih baik diam dirumah dan mengandalkan adanya belanja online dan mereka lebih banyak membeli produk lokal saat berbelanja online dan saat bersamaan juga banyak yang tidak mengunakan kendaraan pribadi dan lebih mengurai karbon dioksida di lingkungan sekitar.

5.Pendidikan 

Dampak penerapan kebijakan sangat dirasakan dalam kehidupan masyarakat saat ini terutama sektor pendidikan. Sistem belajar mengajar yang awalnya bertemu muka dalam sebuah ruangan kelas atau pertemuan menjadi pertemuan jarak jauh atau berani dengan menggunakan media elektronik. Literasi digital saat pandemi telah menjadi kebutuhan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Namun, proses adaptasi ke pembelajaran online juga sangat sulit untuk beberapa masyarakat. Secara bertahap tenaga pendidik maupun pelajar dapat menyesuaikan dengan kebiasaan baru ini dan dapat merasakan manfaat dan kemudahan dalam penggunaan media digital ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskrtiptif yaitu memaparkan mengenai manfaat literasi digital di masa pandemicovid-19 berdasarkan fenomena yang terjadi. Sepuluh manfaat literasi digital yang dapat diperoleh yaitu menghemat waktu, belajar lebih cepat, menghemat uang, membuat lebih aman, selalu memperoleh informasi terkini, selalu terhubung, membuat keputusan lebih baik, dapat membuat Anda bekerja, membuat lebih, dan mempengaruhi dunia.

6.Ekonomi

Menteri Keuangan (Menkeu) menjelaskan Pendapatan Negara pada bulan Maret 2020 tumbuh positif. Meskipun kemudian Pemerintah waspada terhadap dampak pandemi di bulan mendatang, mengingat wabah ini baru mulai meluas di Indonesia pada minggu kedua Maret 2020. “Untuk Indonesia kita lihat sudah ada 5.516 kasus baru Covid-19 sesuai data kemarin dan masih terkonsentrasi mayoritas ada di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Ini yang menyebabkan bahwa DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, serta Banten adalah tempat terbesar dari penularan positif dari kasus Covid-19”, jelas Menkeu. Menkeu juga menambahkan bahwa pulau Jawa adalah pulau yang memberikan kontribusi sangat besar bagi perekonomian Indonesia. “Lebih dari 57% ini nanti akan mempengaruhi cukup besar dari sisi prospek ekonomi dan kegiatan dari ekonomi masyarakat”, tukas Menkeu dalam video conference APBN KITA April 2020.



Wabah virus korona memberi banyak pelajaran kepada semua orang , antara lain: kecil itu kuat, tidak dan kurang disiplin merupakan penyebab bencana kemanusiaan, lebih cepat lebih baik, data tidak berbohong, pencegahan penyakit berdimensi luas tidak sebatas pelayanan medis melainkan faktor kepemimpinan dan kesadaran sosial, pola hidup bersih dan sehat, dan inovasi pendidikan, khususnya inovasi pembelajaran.


Kita tidak tahu, apakah setelah wabah virus korona berakhir nanti, baik masyarakat yang terdampak maupun yang tidak mengambil pelajaran dari wabah virus korono ini atau kembali pada kebiasaan lama, seperti hidup tidak disiplin, tidak bersih dan tidak sehat, kurang peduli terhadap penderitaan orang lain. Secara singkat dikemukan tujuh pembelajaran berikut ini.


PERTAMA, kesalahan pengambilan keputusan, kemudian diikuti sikap dan tindakan kita selama ini berawal dari kesalahan asumsi, misalnya kurus itu lemah dan gemuk itu kuat, demikian pula kecil itu lemah, sementara besar itu kuat dan seterusnya. Faktanya tidak demikian, kecil itu kuat. 


Prinsip Pareto, dalam formula 20/80 bermakna bahwa “Lebih sedikit lebih baik”, kecil adalah besar atau besar itu adalah kecil, sedikit adalah banyak atau banyak adalah sedikit, semuanya tergantung pada pemaknaan yang benar terhadap realitas kehidupan ini yang kemudian diikuti membangun asumsi benar pula.


Virus korona ukurannya sangat kecil, tidak terlihat oleh mata kecuali menggunakan alat pembesar. Ukuran virus korona yang sangat kecil itu oleh sebagian orang dianggap enteng, kecil dan tidak berbahaya, kenyataannya virus kecil tersebut justru menyimpan kekuatan yang sangat besar. Hampir semua yang selama ini diyakini sebagai sumber kekuatan (senjata canggih, kekuatan ekonomi, ilmu pengetahuan dan kekuasaan) dan kesombongan yang diperlihatkan mereka pemilik sumber kekuatan tersebut menjadi tidak berdaya menghadapi ganasnya penularan virus korona yang sangat kecil itu.


Pelajaran penting bagi kita agar jangan keliru lagi memahami suatu realitas dan merumuskan asumsi karena sangat berdampak kurang baik bagi kehidupan ini. Apa yang kita miliki hanyalah sedikit, sangat-sangat sedikit, ibarat setetes air di sebuah samudera yang luas. Oleh karena itu, janganlah sumbong dan angkuh terhadap nikmat apapun yang diberikan Allah SWT. 


KEDUA, disiplin diri merupakan sumber kekuatan, sebaliknya tidak dan kurang disiplin diri menjadi sumber kelemahan, dan penyebab bencana kemanusiaan. Sebagaimana penulis sampaikan pada opini sebelumnya, berjudul “Disiplin Memakai Masker”, penularan virus korona antara lain disebabkan kurang disiplinnya masyarakat, satu contoh sulitnya dan kurang disiplin memakai masker. Penulis kurang yakin, mereka yang tidak memakai masker adalah mereka yang tidak mampu membeli masker, melainkan lebih disebabkan oleh kepribadian berpenyakit, kemungkinan besar mereka melanggar semua protokol kesehatan terkait pencegahan virus korona, seperti menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan air mengair.


Belajar dari perilaku tidak dan kurang disiplin masyarakat tersebut, penulis sarankan untuk mengefektifkan pengawasan, dan memberikan sanksi hukum kepada siapa saja yang melanggar. Agar disiplin diri dimiliki oleh masyarakat di masa yag akan datang, nilai karakter disiplin diri wajib ditanamkan sedini mungkin, mulai di rumah, sekolah dan perguruan tinggi serta masyarakat lebih serius mendidik kedisiplinan ini. 


KETIGA, “hampir semua negara yang terpukul hebat wabah virus korona adalah negara yang awalnya meremehkan, terlambat mengadaptasi dan bertindak mencegah masuknya wabah, dikutip dari Kompas, 20 April 2020. Kita mendengar banyak komentar, pemerintah mempertimbangkan banyak hal sehingga kurang cepat mengambil tindakan pencegahan. Setelah wabah virus korona menular dan menelan korban baru saling menyalahkan, artinya sebagian diantara kita bersikap reaktif atau tidak proaktif, faktanya bertindak setelah kejadian, setelah ada korban.


Pelajaran penting, seharusnya kita malu kepada tikus, binatang yang dikenal jorok dan kurang cerdas, namun tikus adalah binatang yang memiliki perilaku proaktif atau antisipatif, dan cepat bertindak, demikian Stephen Johnson. 


KEEMPAT, keberhasilan penanganan pandemic covid 19 menggunakan data yang akurat. Saat ini pendataan terkait penanganan penyakit tersebut dinilai belum optimal, dikutip dari Kompas 29 April 2020. Faktanya, ketidakakuratan data menjadi rahasia umum, diakui hal ini terjadi disebabkan oleh banyak hal.


Pelajaran penting dari data dan informasi ini, penulis kutip pendapat Aristoteles seorang filosof, ia menasehati kita, “Sampaikan sebuah kebenaran yang diperlukan untuk kebaikan dengan penuh rasa tanggung jawab”. Djalaluddin Rumi seorang sufi menambahkan tidak semua pertanyaan harus dijawab, “Tidak menjawab pertanyaan adalah sebuah jawaban”. Arti semua ini, informasi yang akan disampaikan harus dikemas dengan sebaik-baikya. Prinsip objectif, transparan dan akuntabilitas tidak berarti informasi disampaikan secara telanjang. 


KELIMA, efektivitas pencegahan wabah virus korona setidaknya mengukur tiga kekuatan suatu negara, yakni: efektivitas pelayanan medis, kekuatan kepemimpinan baik pusat maupun daerah, dan kesadaran sosial masyarakat.


Korea Selatan dan beberapa negara lainnya adalah negara yang dinilai berhasil mempercepat penanganan waban virus korona, kunci keberhasilan negara tersebut diawali dari mobilisasi tes yang memiliki akurasi tinggi. Faktor lainnya adalah pengaruh kepemimpinan yang kuat sehingga keputusan yang diambil tegas dan tidak membingungkan masyarakat untuk mengikutinya, dan faktor solidaritas masyarakat untuk peduli dan membantu yang lain sangat tinggi 


KEENAM, serangan virus korona pada diri manusia sangat dipengaruhi oleh kekuatan imunitas tubuh seseorang. Oleh karena itu, pola hidup bersih dan sehat sangat diperlukan. Berolah raga, beristirahat yang cukup dan mengkonsumsi makanan yang bergizi menjadi sangat penting


KETUJUH, virus korona memberi dampak pada inovasi pendidikan, khususnya inovasi pembelajaran, tentu saja inovasi pembelajaran selama ini belum maksimal, masih banyak yang perlu disiapkan dan disempurnakan, antara lain infrastruktur pendidikan dan pembelajaran, kompetensi guru, strategi atau model pembelajaran inovatif lainnya

Komentar

Postingan Populer